Selasa, 23 Februari 2010

MITOS KONTRASEPSI PADA REMAJA INGGRIS


Ternyata menurut pemberitaan bbc.co.uk, beberapa remaja mempercayai bahwa coca cola dan jam tangan merupakan alat kontrasepsi. Hasil ini diperoleh dari sebuah survei untuk majalah ‘Doctor’ yang menekankan pada kurangnya pemahaman tentang alat kontrasepsi antara remaja di Inggris. Survei ini juga menemukan bahwa banyak remaja mempercayai mitos-mitos aneh dan ‘dongeng’ tua mengenai alat kontrasepsi. Mungkin ini salah satu sebab mengapa tingkat kehamilan remaja meningkat di Inggris.

Seorang remaja yang mengikuti survei ini mengatakan bahwa, "Dengan menaruh jam tangan di seputar penis Anda sebelum melakukan hubungan seksual artinya sinar radioaktif jam tersebut membunuh sperma." Sementara yang lainnya percaya bahwa semprotan soda coca-cola, berdiri dekat telepon umum, atau minum banyak susu akan mencegah kehamilan. Beberapa yang lain berpikir bahwa mereka tidak akan hamil jika mereka berdiri dengan kepala di bawah selama dua jam, batuk-batuk segera setelah berhubungan, atau melakukan hubungan seksual di kamar mandi, di perahu (boat), atau dengan tetap mengenakan baju mereka.

Sekitar 8000 remaja dibawah usia 16 tahun hamil setiap tahunnya di Inggris, dan tingkat infeksi PMS (penyakit menular seksual) diantara remaja Inggris berkisar 10 %. Dan remaja di Inggris diduga tidak menggunakan kontrasepsi karena mereka terlalu malu untuk bertanya meminta nasihat, tidak peduli, atau takut rahasianya terbongkar.

Phil Johnson, editor majalah tersebut mengatakan bahwa remaja dibawah usia 16 tahun tidak tahu bahwa mereka juga berhak memperoleh alat kontrasepsi. Janine Jolly, seorang pegawai pengembangan senior di kantor anak-anak nasional Inggris, The National Children’s Bureau, mengatakan bahwa dia tidak terkejut remaja-remaja Inggris mudah sekali bingung, "Kita hidup dalam masyarakat di mana para remaja dibombardir dengan banyaknya berita dan informasi mengenai seks," katanya.

Jan Barlow, kepala eksekutif lembaga pengumpul dana ‘The Charity Brook’ yang mengurusi masalah kesehatan seksual remaja mengatakan salah satu sebab banyaknya kehamilan di antara remaja.

Walah, Remaja Inggris Dianjurkan Seks Bebas !
Metode Inggris dalam menangani kasus kehamilan remaja baru-baru ini lebih banyak ngawurnya daripada benarnya

Hidayatullah.com--Dalam selebaran yang diberi judul "Pleasure" atau kesenangan, National Health Service (NHS) kota Sheffield, menginformasikan bahwa para pelajar remaja memiliki "hak" untuk menikmati kehidupan seks yang menyenangkan. Selebaran yang dibagikan di banyak kota itu juga menyatakan bahwa hubungan intim yang teratur baik bagi kesehatan jantung.

Selebaran yang mulai dibagikan sejak bulan Juli lalu itu diterbitkan dan dibagikan ke masyarakat sebagai panduan bagi orangtua, guru dan pembimbing pemuda, dan dimaksudkan untuk memperbaharui materi pendidikan seks dengan menyebutkan keuntungan dari hubungan seks yang menyenangkan.

Sudah terlalu lama para pakar hanya menekankan pada perlunya "hubungan seks yang aman." Sementara alasan paling utama mengapa orang melakukan hubungan seks, yaitu untuk kesenangan, tidak pernah diperhatikan. Demikian tulis pengarang materi selebaran itu.

Jika selama ini orang dianjurkan makan sebuah apel sehari agar tidak perlu ke dokter, maka slogan dalam selebaran itu menganjurkan orgasme sebagai gantinya. "An orgasm a day keeps the doctor away", demikian tulisnya. Tidak hanya itu, slogan tersebut ditambah dengan anjuran yang berbunyi, "Para pakar pemerhati kesehatan menganjurkan untuk mengkonsumsi 5 porsi buah dan sayuran sehari, dan 30 menit gerak badan tiga kali seminggu. Bagaimana dengan hubungan seks atau masturbasi dua kali seminggu?"

Steve Slack, Direktur Pusat HIV dan Kesehatan Seksual di NHS Sheffield, yang juga merupakan salah seorang penulis materi selebaran itu, berdalih bahwa materinya tidak menganjurkan hubungan seks di kalangan remaja, tapi justru menganjurkan anak-anak muda agar menunda melepas keperawanan/keperjakaan mereka hingga saatnya mereka yakin bahwa mereka akan menikmati hubungan seks itu.

Slack percaya, sepanjang para remaja dibekali dengan informasi yang lengkap mengenai seks, dan bebas memutuskan tanpa tekanan terkait hubungan asmara, mereka mempunyai hak yang sama untuk mendapat kehidupan seks yang baik sebagaimana orang dewasa.

Anthony Seldon, pengajar di Wellington College, Berkshire, yang mengisi kelas tentang emosi manusia, mengatakan pendekatan yang digunakan dalam selebaran itu "tercela."

Masyarakat dan pemerintah Inggris sepertinya begitu sibuk dengan urusan seks. Sebelumnya pada bulan Maret tahun ini juga, pemerintah menyebarkan brosur yang berjudul "Talking to Your Teenager About Sex and Relationships". Brosur yang merupakan inisiatif dari pejabat yang menangani urusan anak-anak, Beverley Hughes, itu menganjurkan orangtua agar menghindari metode salah dan benar ketika berbicara mengenai seks kepada anak-anak mereka.

Brosur yang dikeluarkan sebagai reaksi dari kasus Alfie Patten--bocah laki-laki berusia 13 tahun asal East Sussex yang memiliki anak hasil hubungannya dengan gadis usia 15 tahun, menganjurkan orangtua agar "terbuka" menerima pandangan anak-anak tentang seks. Orangtua juga dianjurkan untuk menerangkan masalah seks kepada anak-anak sedini mungkin, daripada mereka menerima informasi yang salah dari temannya ketika besar nanti.

Brosur yang disebut "amoral" oleh sebagian masyarakat Inggris itu juga memberikan informasi teknis mengenai perbedaan bentuk alat-alat kontrasepsi, mulai dari kondom hingga implan.

Simon Calvert, Deputi Direktur Christian Institute, menyerang selebaran itu dengan mengatakan, "Gagasan pemerintah agar keluarga tidak menyampaikan nilai-nilai (moral) adalah keterlaluan. Melindungi anak-anak yang masih lugu adalah hal yang sangat penting. Kita mengharapkan lebih banyak bahasa yang semisal itu, daripada pendekatan tidak bermoral ini yang mencekoki anak-anak dengan aktivitas seksual dan membiarkan mereka dengan pemikirannya sendiri."

Keberhasilan upaya menanggulangi masalah kehamilan remaja di Inggris sepertinya memang masih pasang surut. Dari tahun 1998 hingga 2006, kehamilan remaja usia di bawah 18 tahun mencapai angka 12,9%, terendah sejak pertengahan tahun 1980-an. Tapi tahun lalu, angka itu sepertinya mulai meningkat lagi.[di/to/www.hidayatullah.com]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar